Aku menatap layar laptop yang menampilkan foto-foto seorang
cowok dalam berbagai pose sambil tersenyum. Tanpa sadar, sesekali aku
menggumam, “Kenapa ada cowok seganteng ini ya?” Cowok itu memang ganteng
sekali. Terlalu ganteng hingga tak ada kata-kata yang tepat untuk menjelaskan
ketampanannya. Entah kenapa, tapi wajahnya dalam berbagai mimik dan segala
tingkah lakunya begitu membuatku terpesona. Hanya melihat senyumnya mampu
membuatku ikut tersenyum. He’s the first guy to make me smile with no reason.
Lee Donghae. Itulah nama cowok, atau lebih tepat disebut
artis, yang berhasil membuatku gila seperti orang jatuh cinta. Dia tidak pernah
berbuat baik padaku, dia juga tidak pernah tersenyum padaku, bahkan aku tidak
pernah bertemu dengannya! Tapi entah kenapa, aku tetap memujanya. Sejak pertama
kali aku melihat wajahnya di sebuah majalah, aku langsung menyukainya. Semakin
lama, bukannya melupakan, aku malah semakin tergila-gila. Aneh memang. Mungkin
ada yang berpikir hal ini menyeramkan, aku terkesan seperti seorang stalker
yang psikopat. Tapi tentu saja aku bukan orang seperti itu. Aku hanyalah
seorang gadis remaja normal yang baru saja menemukan idolanya.
Aku masih saja memandangi foto-fotonya tanpa merasa bosan
sedikit pun. Tiba-tiba saja aku teringat akan seseorang. Orang yang membuatku
semakin tergila-gila padanya. Orang yang menjadi tempatku berbagi informasi dan
cerita tentangnya. Orang yang akhirnya menjadi bagian penting dalam hidupku.
Orang yang akhirnya juga menjadi tempat aku menceritakan segala suka cita dan
keluh kesahku. Sahabatku.
Jujur saja, aku sudah lupa bagaimana kita bisa menjadi
sedekat ini. Sejak awal kelas 9 aku sudah tahu kalau dia memiliki idola yang
sama denganku, tapi hal itu tidak membuat kami langsung akrab. Namun aku masih
mengingat saat-saat kita mulai dekat dengan jelas. Saat-saat yang tidak mungkin
aku lupakan. Keberadaannya ketika itu sungguh berdampak besar bagiku. Selain
tentu saja, stress saat ujian berkurang, saat itu juga yang membuat dia menjadi
sahabatku sekarang.
Satu tahun yang lalu, bulan April tahun 2012, memasuki musim
ujian.
Entah kenapa kita menjadi dekat. Tiba-tiba saja kita sering
menghabiskan waktu bersama-sama. Pergi ke manapun bersama. Bercanda bersama,
bergosip bersama, yah, intinya selalu bersama. Banyak hal yang dibicarakan,
mulai dari teman-teman, ujian, sampai idola. Sejak saat itu pula, dia banyak
menceritakan kepadaku tentang Donghae. Dan aku, perlahan-lahan mulai berani
mengungkapkan kecintaanku terhadap artis tampan tersebut. Aku menjadi berani
mengakui bahwa aku adalah fansnya. Itu semua berkat dia, sahabatku. Itu semua
berkat seseorang yang bernama Yuli.
Mengingat peristiwa itu membuatku tersenyum, heran.
Bagaimana mungkin dalam waktu sesingkat itu dia bisa langsung menjadi
sahabatku? Bahkan sampai sekarang ketika kita sudah masuk di sekolah berbeda.
Mungkin inilah yang dinamakan takdir. Tuhan yang merencanakan seorang Yuli
untuk menjadi sahabatku. Entah sudah berapa banyak SMS yang aku kirimkan
kepadanya, baik sekedar menceritakan betapa kerennya Donghae, sampai betapa aku
sangat merindukan kehadirannya. Entahlah. Semua ini berjalan terlalu cepat.
Untunglah hal itu tidak merusak persahabatan kami.
Terkadang aku menyesal. Mengapa baru mengenal dia menjelang
kelulusan? Mengapa tidak berteman dengannya sejak awal? Memang terkadang
rencana Tuhan sungguh tidak bisa ditebak. Tapi aku tahu pasti, bahwa Dia
sungguh tahu apa yang terbaik bagiku. Dia telah memberikanku seorang sahabat
baru yang bisa diandalkan. Tak bisa kuungkapkan betapa aku berterima kasih pada
Tuhan, juga pada Lee Donghae yang telah mempersatukan kami. Lalu, jika aku
tidak mengidolakan seorang Lee Donghae, apakah aku tetap bisa bersahabat dengan
seorang Yuli? Ataukah aku akan menemukan Yuli lainnya? Mungkin pertanyaan itu
tidak seharusnya terjawab. Cukup mengetahui sekarang aku memiliki Yuli sebagai
seorang sahabat, tak peduli mengapa dan bagaimana.
P.S. : (for Yuli, if you read this) Aku memang bukan tipe orang yang bisa mengungkapkan semua yang aku rasakan dengan mudah, malah aku cenderung menutupinya. Aku harap dengan tulisanku ini kamu mengerti kalau kamu berharga bagi aku. You can always count on me :) ELFish forever, ok? ({})
i miss u girls, althought u never contact me now but i believe that we still best friend forever and ever... i understand u
ReplyDelete