Sunday 20 September 2015

Bebas Galau

Kalian pasti sudah nggak asing lagi kan dengan kata "galau"? Kalau masih asing, sudah berapa lama anda tinggal di gua? Akhir-akhir ini banyak banget orang, terutama remaja, yang suka pakai kata ini. Dikit-dikit galau, gak bawa tugas galau, laper galau, gak punya uang galau, ditinggal pacar galau, ditinggal temen galau, ditinggal anjingnya galau, 10 tahun gak makan? Mati lah.

...

Oke, kembali ke topik utama. Aku heran, kenapa mereka bisa dengan mudahnya mengucapkan kata galau? Aku beranggapan bahwa mereka nggak mengerti arti kata "galau" yang sebenernya. Kalo menurut KBBI, galau adalah sibuk beramai-ramai ; ramai sekali ; kacau tidak keruan (pikiran). Dalam arti lain, galau adalah gabungan antara perasaan resah, senewen, terombang-ambing, kalut, dan pikiran keruh. Parah kan? Mungkin ini bisa jadi pencerahan untuk kalian, jangan sedikit-sedikit pakai kata "galau" kalo nggak tau arti sebenernya.
Tapi bukan itu yang mau kubahas kali ini. Dalam posting ini aku bermaksud untuk membahas mengapa remaja sekarang ini mudah 'galau'. Kebanyakan pasti alesannya adalah cinta. Yak, aku akan khusus menjawab pertanyaan "Mengapa remaja suka galau karena cinta?"

Jawabannya adalah karena mereka masih kecil. Coba dipikir deh, emang ada orang dewasa yang galau karena cinta? Pernah kamu denger orang tua kamu galau? Nggak kan. Itu karena mereka udah dewasa, udah punya banyak pengalaman, udah bisa mikir yang bener pake otak. Kalau remaja-remaja itu kebanyakan gak mau mikir lama-lama, langsung ngambil keputusan, makanya jadi galau. Ini ada hubungannya sama sifat remaja yang berjiwa (sok) petualang, (sok) ilmuwan, (sok) politisi, dan (sok) (sok) lainnya. Biasanya remaja itu suka banget nyoba hal-hal menantang, tapi mereka gak siap sama resiko yang bakal didapat. Remaja juga kepo banget, pingin tahu segala hal, tapi setelah rasa ingin tahunya terpuaskan, gak tahu informasi yang baru didapat itu harus diapain. Gak ketinggalan, remaja juga pinter banget ngomong, tapi yang diomongin seringnya gak mutu. Semua sifat-sifat (sok) dari remaja inilah yang membuat mereka galau.

Dalam urusan cinta, para remaja awalnya pingin merasakan cinta meskipun udah dilarang sama orang tua. Bahkan setelah mendengar cerita kegagalan cinta temennya, bukan tambah kapok malah nantang. Jadilah mereka PDKT (buat mencari cinta maksudnya). Gak cukup PDKT, karena mereka pingin tahu banget rasanya pacaran, akhirnya pacaran deh. Pas pacaran pinter banget ngerayu pasangannya, juga pinter banget ngeles kalo ketahuan selingkuh. Nah. Lanjutannya kalian pasti udah ngerti lah ya. Bisa dibuktikan bahwa sifat-sifat kurang dewasa dari remajalah yang menyebabkan galau.

Alasan kedua, remaja itu lemah. Bukan lemah secara fisik, tapi secara mental. Pasti banyak remaja-remaja, cowok terutama, yang mukanya sangar kayak mafia, badannya berotot kayak Ade Rai, tapi suka galau. Cucok banget. Dan alasan mereka galau adalah... lagi-lagi, CINTA. Bayangin, badan seperkasa itu bisa ditumbangkan dengan mudah oleh cinta. Ini membuktikan bahwa cinta membuat kita lemah, juga memberi pencerahan kepada para cewek, jangan pacaran sama Ade Rai (?) Emang bener sih, cinta bisa membuat kita lemah, tapi berhubung para remaja masih labil, maka cinta akan membawanya terbang tinggi ke langit ketujuh dan kemudian menghempaskannya ke bumi tanpa ampun! Sakit kan? Para remaja kadang nggak berpikir panjang dan logis, jadi mereka hanya mikir cinta, cinta, cinta. Asal ada pacar, temen bisa diduain, pelajaran diduain, sodara diduain, guru diduain, cuma orang tua yang gak diduain soalnya orang tua adalah sumber asupan dana #truestory. Karena remaja suka terlalu bergantung sama cinta, mereka jadi makin lemah. Kenapa remaja lemah? Pertama, mereka suka nyoba-nyoba hal baru yang secara tidak langsung menggerogoti kekayaan orang tua. Kedua, kurang tanggung jawab. Biasanya remaja itu suka keluyuran, biar keren katanya. Tapi, pelajaran terlantar. Ketiga, mereka sangat mementingkan cinta dan pacar. Bagi kebanyakan remaja, jomblo itu ngenes. Apalagi jomblo yang gak pernah merasakan cinta, jomblo sengsara. Mindset ini yang bikin mereka lemah karena mereka gak tahu kalo cinta itu kayak kripton buat superman. Karena cinta, para remaja galau. Karena cinta, para remaja patah hati.

Jadi, sebaiknya kalian mikir-mikir dulu sebelum memutuskan untuk menjalin cinta. Jatuh cinta sih boleh-boleh aja, toh gak bisa dihindari. Tapi, jangan jatuh terlalu dalam, susah keluarnya. Ada satu hal yang harus selalu kalian inget, "sakit hati disebabkan oleh terlalu berharap." 100% pasti bener. Udah terbukti. So, kalo kalian gamau sakit hati, jangan terlalu banyak berharap. Entah sama gebetan, bahkan sama pacar sendiri pun ga usah terlalu berharap kecuali kalian udah siap disakitin. Sekarang gimana? Apa kalian pingin bebas galau? Ato lebih pingin sakit hati?

Sorry

I don't know how many hearts I have broken
or how many hopes I have let down,

I can't count how many apologizes I have given
or how many "sorry" I have uttered.

But one thing I'm sure about is that I have done uncountable mistakes
and I can do nothing but say sorry.

No matter how many times I told myself not to repeat the same fault,
I ended up trapped in the same hole.

Yes, I am that careless.
But when I say "I'm sorry",
I really mean it.



Thursday 17 September 2015

University Life

Kepada Yth.
Guru-guru SMA tercinta yang berkata bahwa kuliah itu santai


KALIAN MEMBOHONGIKU!

Dihitung-hitung, sudah hampir 3 bulan aku nggak nulis di blog ini. Sibuk? Nggak juga sih. Sebenenernya aku punya banyak sekali waktu sejak selesai UN. Tapi begitulah, kapan lagi libur 3 bulan lebih? Tentu liburan tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin (baca : malas-malasan). Jadi, setelah libur yang sangat lama namun terasa sebentar itu, aku resmi menjadi seorang MAHASISWA! Meskipun dari post sebelumnya (kalo belum baca, baca sekarang!), aku sama sekali belum siap memasuki dunia perkuliahan, akhirnya mau nggak mau aku tetep harus kuliah juga. FYI, posting ini ditulis di tengah-tengah mengerjakan tugas kuliah yang bejibun. But who cares? Karena lagi suntuk, mending curhat aja di sini ;)

Kehidupan perkuliahanku dimulai dengan ospek, hampir sama seperti universitas-universitas lain. Bedanya, karena aku masuk universitas swasta, ospek yang aku jalani jauh banget dari yang namanya dimarahin kakak angkatan, disuruh bikin name tag dengan peraturan bermacam-macam, dan tugas bikin makalah. Bisa dibilang ospek ku 100% fun. Tapi bohong. Sebenernya sih ngebosenin banget karena banyak diisi seminar-seminar. Keseruannya cuma karena kita diberi waktu lumayan banyak buat kenalan dengan temen-temen sejurusan. Untungnya, temen-temen sejurusan aku baik dan ramah-ramah. Beda banget dengan persepsiku tentang orang-orang Jakarta yang sombong dan borju (yes, aku kuliah di Jakarta, lebih tepatnya Tangerang). Setelah ospek yang agak ngebosenin tapi tetep menyenangkan, kehidupan kuliah yang sebenernya baru dimulai.

Hari pertama kuliah, ketemu dosen yang katanya killer, tapi masih belum keliatan wujud aslinya. Yang menyenangkan, jam kuliah kedua ditiadakan! *yey* Walaupun sebenernya sebel juga sih, karena bingung ada waktu nganggur 3 jam mau ngapain. Dan hari pertama pun berlalu dengan biasa-biasa saja. Tapi, keadaan "biasa-biasa saja" ini tidak berlangsung lama.
Seminggu kuliah, merasa salah jurusan. Why? PELAJARANNYA SUSAH BANGET GILA. Katanya sih ngulang SMA. Entah karena SMA-ku yang di kota kecil jadi pelajarannya ga terlalu advance ato emang otak-ku mengalami kemunduran. Selain itu, yang bikin sedih adalah, cuma jurusanku yang tiap hari masuk pagi-pulang sore. Kzl.

Padahal dulu di SMA hampir semua guru bilang, "Di SMA ini kalian memang banyak tugas dan ulangan. Tapi ini semua bekal kalian buat kuliah. Lihat aja deh, nanti waktu kuliah pasti kalian merasa santai karena sudah terbiasa sibuk sewaktu SMA." MANA BUKTINYA, PAK? BU? Tugas-tugas di SMA ga ada apa-apanya kalo dibanding tugas kuliah. Dan ini baru sebulan, gatau lagi kalo semester akhir nasibku gimana :"

Well, segitu dulu curhatku tentang dunia kuliah. But, perlu diinget, cerita di atas adalah curhatan belaka, hanya berdasar pengalaman pribadi. Bukan berarti semua universitas dan semua jurusan seperti itu. Buktinya, banyak banget kok temen-temenku yang hidupnya cuma kuliah sejam kemudian nongkrong cantik. So, don't be afraid! Kuliah bisa jadi menyenangkan kok, kalo kamu bener-bener enjoy sama jurusanmu :)