Thursday 22 November 2012

Menempuh Kehidupan Baru

Saat membaca judul posting ini, mungkin kalian berpikir aku telah menikah. Jika ada yang berpikir seperti itu, berarti kalian belum mengenalku sama sekali. Maka dari itu, aku sarankan untuk melihat profil diriku terlebih dahulu. (...) Sudah selesai? Yak, berarti sekarang kalian semua sudah tahu kalau aku jelas-jelas belum menikah, karena aku adalah anak SMA yang normal. Benar-benar normal. Aku masih merasakan cinta monyet yang nggak jelas dan sudah cukup pusing dengan masalah remaja, nggak usah ditambahi masalah pernikahan segala. Itu tadi adalah sepenggal prolog dari aku, sekarang kita beranjak ke isi dari posting ini. Dalam tulisanku yang satu ini, aku mau mengungkapkan kehidupanku sebagai seorang murid SMA yang baru masuk. Bahasa kerennya, freshman. Let's get started!
Aku sudah pernah cerita di posting sebelumnya tentang kegalauan dan kepedihan yang kualami saat awal masuk SMA. Aku juga pernah mengungkapkan betapa beratnya menjalani perpisahan dengan teman-teman SMP yang gila itu. Sekarang ini aku sudah mulai bisa beradaptasi sih, tapi tetap aja masih agak aneh. Apalagi kalau denger kabar dari sahabatku yang di sekolah lain. Rasanya bangga, kaget, dan sedih. Silahkan bayangkan sendiri bagaimana rasanya. Di bawah ini aku akan menguraikan beberapa perubahan dari sahabat-sahabatku itu.

  • Sahabatku yang satu ini, sebut saja CR, bener-bener berubah dibanding saat SMP. Sewaktu SMP, dia termasuk yang paling selenge'an dan cuek sama yang namanya sekolah. Kalau menurutku, dia mau dapet nilai berapa pun ya udah, gak usah menyesal, toh udah terjadi. Tapi, sejak negara api menyerang, atau lebih tepatnya sejak masuk SMA, dia berubah! Pertama, dia masuk kelas AKSELERASI smansa. WOW. Itu reaksi pertamaku. Aku nggak pernah mbayangin anak sejenis dia masuk aksel. Kedua, dia ranking lima. WOW. Lagi-lagi itu reaksi-ku. Memang dia cerdas, tapi bener-bener wow aja. Soalnya dia selalu cerita kalau aksel itu tugas+ulangannya seabrek, guru-guru juga jarang ngajar, tapi dia bisa rank 5. Itu bener-bener hebat sekali. Aku sebagai temannya jadi numpang bangga (ngapain). Aku seneng kalau tahu kehidupannya sekarang, dia bisa lebih baik tanpa aku. Agak sedih memang, tapi apa salahnya? Toh dia masih ingat sama aku. Itu sudah cukup untuk membuatku senang :)
  • Yang berikutnya bernama DR. Dibanding SMP sih nggak terlalu berbeda. Perubahannya nggak se-ekstrim CR, tapi tetep aja berubah. Dia memang tetep rame, tetep koplak, tetep kecil, tetep pake kacamata, tetep perempuan. Yang berubah adalah... dia udah punya pacar. Aku nggak bereaksi wow atau apapun, biasa aja, cuma shock (alay). Dia dulu pernah ngomong kalau nggak mau pacaran, buat apa, katanya. Tapi, akhirnya dia memutuskan untuk pacaran. Walaupun aku agak nggak setuju sama keputusannya, aku nggak bisa apa-apa. Biarkan dia merasakan indahnya jatuh cinta (eaa)
  • Ketiga adalah YK. Anak ini juga nggak berubah jauh, dekat-dekat aja. Perubahannya hampir sama dengan DR, dia lagi deket sama cowok, belum pacaran sih. Sejak deket sama cowok ini, dia makin sering galau. Memang dia terkenal sebagai miss galau di kalangan sendiri, tapi galau yang ini beda, lebih nyata dan mengajak orang lain untuk ikut galau. Aku sebagai salah satu tempat curhatnya pun bingung harus ngomong apa biar dia bisa lepas dari jerat ke-galau-an. Entahlah apa yang akan terjadi nanti, I wish nothing but the best for you ;)
  • Terakhir adalah MA, anak ini juga berurusan sama cowok. Entah kenapa, berdasarkan ceritanya, aku bisa menyimpulkan kalau di sekolahnya yang sekarang banyak cowok ganteng. Maybe right maybe wrong. Dia sering cerita habis ketemu kakak ganteng, unyu, dkk. Terus dia juga lagi naksir cowok, yang menurutku sih lumayan ganteng, tapi agak freak (eh). Si cowoknya kelihatan baik dan perhatian banget, sampai-sampai si MA melayang dibuatnya. Sayangnya, menurut MA cowok ini cuma PHP alias Pemberi Harapan Palsu. Dia bertingkah laku kayak gitu ke banyak cewek. Aku sih berusaha berpikir positif dan berdoa kalau cowok itu beneran naksir MA. AMIN!
Itulah keempat orang sahabatku yang dulu masih unyu nggilani dan sekarang berubah menjadi nggak unyu. Sayang sekali. Meskipun mereka udah nggak unyu, tapi aku masih sayang sama mereka. Masih suka kangen sama mereka, masih pingin curhat-curhat sama mereka, bercanda tawa yang nggak lucu bersama, melakukan hal memalukan bersama. Intinya, really miss those moments in SMP! But life goes on, aku tahu aku nggak bisa terus-terusan bergantung pada mereka. Apapun yang terjadi, bagiku mereka adalah sahabatku. Walau banyak masalah yang kuhadapi, asal ada mereka yang mau mendengarku, itu sudah cukup. Asal mereka bahagia, aku juga bahagia. Sesederhana itu. So, my High School life, I'm ready to rock!

Thursday 15 November 2012

Promise

This is a lyrics of my favourite song entitled 'Promise'. It's a Korean drama OST (Original Sound Track) sung by Kwon Sul Il or Urban Zakapa. I love this song very much! The lyrics is so romantic, supported by the beautiful melody. Although I don't know Korean, but somehow I feel that I can understand it. So, I will share the translation lyrics. Hope you get the romantic side! If you want to download the song, click here :) Bet this song will be in the top of your playlist! ;)


The me who sees you and makes my heart tremble
The me who sees you and smiles
Bring up my courage, I have something to say to you
Tilt your ear and listen carefully

This isn't something I can say easily
Oh Baby
The me who desires you sincerely

Oh to your sparkling eyes
To your sweet lips
I will give you the promise of my love
Believe me baby
Oh now you're holding onto my hand
If you only whisper your love to me

When you call my name
When you look into my eyes
It's like I can't see or hear anything else

This isn't something I can say easily
Oh Baby
The me who desires you sincerely

Oh to your sparkling eyes
To your sweet lips
I will give you the promise of my love
Believe me baby
Oh now you're holding onto my hand
If you only whisper your love to me

Don't hesitate anymore
Just tell me baby
If you tell me 'I love you'

Oh to your sparkling eyes
To your sweet lips
I will give you the promise of my love
Believe me baby
Oh now you're holding onto my hand
If you only whisper your love to me

(not) A Love Story

Entah kenapa tiba-tiba kepikiran untuk nulis posting ini. Ide bermula dari kenangan (baca : kejadian) selama 3 hari kemarin. Apakah yang terjadi? Ceritanya, 3 hari kemarin, mulai hari Senin sampai Rabu, tanggal 12 sampai 14 November 2012 aku menjalani LDK OSIS, atau lebih tepatnya MOS kedua. Yak, selama 3 hari itu aku disiksa lagi secara fisik dan batin, juga diuji secara mental dan emosional, serta dibahagiakan secara jasmani maupun rohani. Kalau diinget-inget lagi memang agak nyebelin sih, tapi menyenangkan juga. Tapi gara-gara inget LDK itulah, aku jadi kepikiran sama satu hal. Cinta. (eaa) Aku nggak lagi jatuh cinta, harusnya sih nggak, cuma kepikiran aja. Jangan sampai aku jatuh cinta. Jangan. Aku. nggak. mau. jatuh. cinta.
Sebenernya aku agak sedikit naksir sama satu kakak OSIS, tapi tentu bukan dia alasannya aku masuk OSIS. Aku sendiri nggak ngerti kenapa bisa naksir dia. Padahal dia gak ganteng, gak pinter, gak menonjol, intinya sih biasa banget dan bukan tipe-ku. But somehow I like him. Dan selama ini aku udah berusaha ngelupain dia karena aku gak mau suka sama dia. Kenapa? Satu, aku nggak mau dan nggak suka cinta bertepuk sebelah tangan. Sakit. Kedua, denger-denger dia lagi deket sama seorang cewek yang satu angkatan sama aku. Nyesek juga sih waktu tau hal itu, makanya aku memilih untuk mundur dan melupakannya. Tapi sekitar sebulan yang lalu, tepatnya waktu aku lagi sibuk-sibuknya tes buat masuk OSIS, aku dapet kabar yang mungkin menggembirakan. Temen si kakak OSIS itu bilang kalau dia udah nggak deket sama siapa-siapa lagi, katanya tiba-tiba si cewek ngejauhin. Kasihan juga sih sebenernya waktu denger, tapi mau nggak mau timbul secuil harapan di hati ini. Mulai lagi keinget sama dia, apalagi waktu tau dia ikut OSIS lagi. Dia juga yang membuat aku sedikit bersemangat untuk ikut LDK.
Waktu hari H LDK, ternyata aku se-bus sama dia. Emang biasa aja sih, aku juga nggak ngajak kenalan atau ngobrol-ngobrol, tapi otak ini tiba-tiba memunculkan ide kalau aku mungkin jodoh sama dia. Sayangnya aku udah bertekad nggak mau suka dia lagi. Selama LDK, nothing special happened. Aku sempat satu kelompok sama dia, walaupun cuma sebentar banget dan tetep nggak bisa kenalan. Tapi, dari pengamatanku selama LDK itu aku jadi tau sifatnya sedikit. Dan aku nggak terlalu suka sama sifatnya. Sayang sekali bung! Atau mungkin malah untung, karena bisa menjadi faktor pendukung buat aku untuk melupakan dia.
Jujur aja, sampai sekarang aku masih ragu apakah aku bener-bener suka sama dia. Aku sama sekali nggak percaya kalau aku bisa suka pada pandangan pertama. Kenapa aku ragu? Soalnya dulu waktu SMP aku juga pernah mengalami hal ini. Aku pernah tertarik pada seseorang dan aku menganggap hal itu biasa aja, bukan perasaan suka. Tapi suatu hari ada seorang temenku yang ngomong kalau aku pernah naksir dia. Apakah terlihat seperti itu? Sampai sekarang aku juga masih bingung.
Akhirnya aku memutuskan, aku nggak suka sama kakak itu. Aku nggak mau suka sama dia, selain karena agak nggak mungkin, aku juga nggak suka sifatnya. Jadi, lebih baik aku melupakan hal-hal tentang cinta yang membingungkan ini dan berkonsentrasi pada sekolah yang perlahan-lahan mulai amburadul ini. Wish me luck!