Tuesday 29 October 2013

Guilty

Apa kalian tahu arti 'guilty' dalam bahasa Indonesia? Masa nggak tahu? Buka kamus atau google translate deh.. Tapi, berhubung aku lagi baik hati, akan aku kasih tahu artinya. Guilty dalam bahasa Indonesia berarti 'bersalah'. Kurang baik apa aku ;) Oke, cukup ngelanturnya. Selain untuk menambah kosakata bahasa Inggris kalian, di posting ini aku juga (lagi-lagi) ingin curhat. Kalau kalian malas membaca curhatku, ya nggak apa-apa sih. Hitung-hitung hemat kuota internet (eh). Tapi tolong lah, dibaca aja, lumayan buat mengisi waktu yang diluang-luangkan.

Back to the topic, jadi sekarang aku lagi merasa bersalah. Bukan karena aku baru saja mencontek waktu ulangan atau membicarakan orang lain, tapi karena teman-temanku. Lho? Memang, aku merasa bersalah banget sama beberapa temanku, terutama teman-teman baik ku di SMP. Seperti di posting ku yang "In A Mess" , aku akhir-akhir ini males banget bersosialisasi. Bahkan untuk sekedar balas sms temen-temenku pun aku males kalau nggak penting-penting banget. Walaupun sebenernya sms sesingkat apapun seperti "lagi ngapain?" atau "aku kangen banget sama kamu" itu termasuk penting kalau yang mengirim adalah sahabatku, tapi aku jarang atau lebih tepatnya nggak pernah bales. Bukan berarti aku melupakan mereka, ini memang aku aja yang aneh. Aku akui itu. Mungkin kalian juga setuju, orang macam apa yang nggak membalas sms sahabatnya yang beda sekolah dan jarang banget ketemu? Kalau alasannya sibuk atau banyak ulangan sih nggak apa-apa, tapi ini alasannya nggak jelas. Aku memang aneh.

To the point aja, rasa bersalahku ini tertuju pada seorang YULI. Lagi-lagi Yuli. Sepenting apa sih anak yang bernama Yuli ini? Penting banget, bagiku. Tapi, berhubung aku ini aneh, si Yuli jadi sakit hati karena merasa telah dilupakan. Aku nggak nyangka kalau dia bakal se-ekstrim itu. Aku udah pernah cerita ke dia kalau keadaanku sekarang lagi kurang baik, tapi ternyata keadaanku-yang-lagi-kurang-baik itu malah bikin dia mikir yang nggak bener. Aku mengaku bahwa aku sangat bersalah. Aku sungguh-sungguh bersalah kepada Yuliana Kristanti, penggemar Lee Donghae yang setia dan sahabatku yang tercinta. Kamu harus tahu, Yul, aku nggak pernah dan nggak mungkin melupakanmu. Jadi, please, jangan jadi impulsif.

Buat Yuli, maaf kalau sebagai sahabat aku kerjaannya cuma bikin kamu sakit hati. Mungkin aku emang bukan sahabat yang terbaik bagi kamu, tapi kamu tetap sahabat yang terbaik buat aku :) Memang sekarang semuanya tidak berjalan seperti yang aku pikirkan dulu, kita susah banget buat ketemuan, bahkan sms-an aja susah. Tapi yang penting, kamu nggak akan mungkin terlupakan atau tergantikan. We're ELFish forever, right?

Thursday 24 October 2013

K-Pop Playlist

Who doesn't love K-Pop? Maybe some of you, but I bet most of the girls like it, especially because of the handsome and cute boys band member ;;) In this post, I want to share my favourite K-Pop songs, mostly the mellow and slow songs though. Hope you'll love it! <3

1. Promise - Urban Zakapa

2. Trap - Henry

3. If - Tae Yeon

4. Growl - EXO

5. I Got A Boy - SNSD

6. From U - Super Junior

7. Electric Shock - f(x)

8.  After A Long Time Has Passed - Baek Ji Young

9. Polaris - Kangta

10. 사랑 도치 - Choi Jin Hyuk

Life

Life is kind of like a party.
You invite a lot of people,
some leave early,
some stay all night,

some laugh with you,
some laugh at you,
and some show up really late.

But in the end,
after the fun,
there are few who stay to help you clean up the mess.

And most of the time,
they aren't even the ones who made the mess.
These people are your true friends in life.
They are the only ones who matter.

No matter how many mistakes you make
or how slow you progress,
you are still way ahead of everyone who isn't trying.

We are all weird.
And life is weird.
And when we find someone whose weirdness is compatible with ours,
we call it LOVE.

Tuesday 22 October 2013

So True

"A boy and a girl can be just friends.
But at one point or another, they will fall for each other.
Maybe temporarily,
maybe at the wrong time,
maybe too late,
or maybe forever."
- 500 Days of Summer

Western Playlist

Hi guys! This is the second post from the label Playlist. In this post, I want to share my favourite western songs. I think all of the songs here are familiar for you since most of them are the new release. But they all have these common things, easy-listening, deep meaning, and beautiful harmony. So, check this out!

1. Daylight - Maroon 5


3. It's Time - Imagine Dragons

4. I Knew You Were Trouble - Taylor Swift

5. Everybody Wants To Rule The World - Tears For Fears

6. The Spirit Carries On - Dream Theater

7. This Love - Maroon 5

8. Enchanted - Taylor Swift

9. We Are Young - Fun ft. Janelle Monáe

10. When I Was Your Man - Bruno Mars

Playlist

Hi readers! Recently, I've been thinking of this blog's future. I realised that updating this blog frequently will attract more viewers. That's why I try hard not to abandon this blog again. So, to attract even more viewers, I came up with a new topic. These times, I always post my confusing stories and thoughts. In Bahasa Indonesia. Though at the first time I created this blog, I promised to make a bilingual blog. In order to fulfil my promise, I made this topic. THE PLAYLIST!

In this new topic, I'll share my playlists in many different themes. And all of these posts will be written in ENGLISH! Yay!

Why should I create this kind of post? Because I realise, people can't be separated with music. Everyday, people hear music through TV, cellphone, mp3 player, and many more. Music has been one of the most important things in our life as it can also connect all the people in this world. I hope through this post, we can share our preferences in music and know each other better! Please enjoy this post!

Monday 21 October 2013

Masih

Cinta itu menyusahkan.
Cinta itu membawa kelemahan.
Cinta akan berakhir pada sakit hati.

Prinsip-prinsip itulah yang membawaku pada kesimpulan ini.
Aku harus melupakanmu.

Menghapus cinta yang tak jelas ujungnya ini, membuang perasaan sepihak ini.
Memang akan susah, tapi aku akan berusaha.

Lama aku bergumul dengan hati kecilku.
Berusaha menepis bisikan-bisikan menjerumuskan, berkecamuk dengan pikiran dan perasaan yang tak sejalan.

Dan saat itu pun tiba.
Saat di mana aku mendeklarasikan pada dunia kecilku,
aku telah melupakannya.

Hari-hariku berjalan mulus tanpa beban.
Tak ada lagi waktu untuk memikirkan senyum manismu.
Tak ada lagi kesempatan bagi sosokmu untuk terbesit di pikiranku.

Kemudian,
kamu pun datang kembali.
Dengan segala keramahan dan kebaikan hatimu.
Bersama kekonyolan dan kecerobohanmu yang membuatku tertawa.
Aku kira aku pasti bisa menanggapinya layaknya seorang teman.
Ingat,
Aku sudah melupakannya.

Atau setidaknya itulah yang selalu kupercaya.

Ternyata aku gagal.
Aku tidak pernah berhenti mencintainya.
Berhenti memikirkan dia, bukan berarti aku sudah benar-benar melupakannya.
Hanya keangkuhan dan sifat keras kepalaku yang menolak dia.
Walaupun sesungguhnya hatiku meronta,
tak ingin dipaksa untuk berhenti mencinta.

Dan ketika pemicu itu muncul kembali,
robohlah semua benteng pertahanan itu.

Terkadang,
kudapati diriku terkadang masih memandangnya,
masih mengaguminya,
masih memikirkannya,
masih mengharapkannya,
.
.
.
masih mencintainya.

Tuesday 15 October 2013

Be Grateful

Jujur, pada awalnya aku nulis posting ini karena gak ada kerjaan (lebih tepatnya banyak kerjaan tapi males). Posting ini murni untuk curcol semata, tapi entah kenapa otakku yang brilian ini memunculkan judul "Be Grateful". Bukan asal judul, memang inilah inti dari posting yang awalnya adalah curhatan seorang remaja SMA galau.

Ceritanya, akhir-akhir ini aku sering capek. Secara mental dan fisik. Semua ini karena satu hal. Lomba PBB. Yak. Lomba paling (gak) penting sedunia. Lomba PBB ato bahasa kerennya defile ini diadain di sekolahku buat memperingati hari raya apa gitu, pokoknya tiap taun selalu ada. Berhubung aku adalah murid baru di lingkungan sekolah ini, aku kaget. Tidak percaya. Tidak siap. Males. Karena yang namanya baris berbaris gak mungkin cuma 5 orang, berarti 1 kelas ikut. Benar sekali. Awalnya, kelasku keliatan nggak niat banget. Latian waktu jam olahraga, banyak yang gak niat. Disuruh jalan di tempat, kakinya gak 90 derajat, disuruh maju jalan, malah jalan santai. Ribet deh. Bikin emosi. Tapi entah kenapa, H-7 defile, si pemimpin menjadi bersemangat! Dia kemudian ngusulin buat 'mengeliminasi' anak yang memperlampat kemajuan alias anak yang gak niat. Jadinya, sekelas yang isinya 42, yang ikut defile cuma 32 aja. Sempet galau juga dengan keputusan ini. Ada yang bilang boleh sekelas ikut beberapa, ada yang bilang harus ikut semua, ada yang bilang harus ada surat keterangan sakit, dll, dsb. Ditambah lagi wali kelasku tercinta lagi sakit sehingga gak bisa mendampingi kita latian. Sampe kemarin, berhubung pas latian sekelas jadinya ancur, ada satu anak telpon wali kelas. Lucky! Wali kelasku ngijinin yang ikut cuma 32 (love you mam :*). Bau kemenangan pun tercium kembali (haha).

Lalu apa hubungannya dengan "Be Grateful"? Sekilas cerita tadi memang gak ada hubungannya sama sekali dengan judul posting. Tapi kalian semua SALAH! Tidakkah kalian memikirkan perasaan 10 anak yang tidak terpilih ikut defile itu? Memang ada yang dengan senang hati gak mau ikut, tapi ada juga yang niat ikut, tapi sayangnya gak kepilih. Mau gimana lagi. High school is rude. Kalo kamu gak akrab sama anak populer, jangan harap dipilih. Bukannya aku memihak, tapi emang itulah kenyataan. Untuk bisa survive di SMA, harus bisa dikenal sama anak populer. Paling nggak dikenal sama anak populer di kelas. Kalo kamu nggak rame, nggak alay, susah untuk dikenal. Kecuali kamu sangat cantik. Hidup memang kejam. Itu juga yang dialami oleh beberapa temenku. Sebelumnya, aku sama sekali nggak menyadari hal ini. Aku biasa-biasa aja karena kepilih ikut, tapi sisanya? Ternyata beberapa dari mereka juga sakit hati. Tiba-tiba aku jadi merasa sangat bersyukur karena terpilih. Aku nggak bisa membayangkan rasanya tidak dipilih seperti itu. Bukan berarti aku tidak pernah mengalami. Aku pernah. Dan itu cukup membuatku sakit hati sampe2 aku nangis di depan mama. Air mata pertama saat SMA (cie). Tidak dibutuhkan memang perasaan yang berusaha kita hindari. Semua orang ingin merasa dibutuhkan. Lalu aku sampai pada kesimpulan, 'be grateful' memang sesuatu yang harus kita lakukan. Terkadang kita merasa bahwa kita adalah orang paling sengsara, paling menyedihkan di dunia, tapi kenyataannya, ada yang sama atau bahkan lebih menderita dari kita. Tidak usah jauh-jauh sampai memikirkan rakyat Afrika, cukup lihat sekelilingmu. Bahkan sangat mungkin bahwa orang yang dekat denganmu memiliki perasaan kesepian dan tidak diinginkan. Jadi, buat semua murid-murid SMA di luar sana, berbahagialah kalau kamu termasuk dalam kategori 'orang yang dipilih'. Bagi yang tidak, berjuanglah! Jangan menunggu orang lain mendekatimu, perubahan harus dimulai dari dirimu. TETAP BERSEMANGAT!

NB : posting ini ditulis pada bulan Februari kemarin. Tapi karena banyak hal, baru bisa di-publish sekarang. Maaf ya :(

Today's Quote

"Nothing in life is promised except DEATH" - Kanye West


Monday 14 October 2013

In A Mess

Pernah nggak kalian ngerasa bahwa hidup kalian lagi kacau banget? Nilai di sekolah jelek, tengkar sama pacar ato temen, dimarahi orang tua, dll yang bikin kalian pingin marah sambil nangis (nah). Situasi di mana kamu serasa tidak bisa mengendalikan hidupmu. Kalo kalian pernah ngerasain itu, kita senasib bung :') Kalian pasti tahu kekacauan dalam hidup kalian yang damai akan mengakibatkan perasaan sedih, pingin marah, pingin nangis, pokoknya emosional dan melankolis banget deh. Itu semua adalah hal yang sangat dihindari oleh semua orang, tapi sayangnya sulit dihindari.

Aku juga nggak ngerti gimana awalnya aku bisa ngerasa kacau banget, but this is life. Izinkan aku curhat ya :3 Akhir-akhir ini, entah sudah berapa lama, tapi aku ngerasa bahwa hidupku agak nggak terkendali. Nilai-nilaiku terombang-ambing, kehidupan sosialku buram, keadaan batinku juga rapuh. Bukannya aku nggak berusaha, tapi ada aja yang menghalangi aku untuk memperbaiki itu semua. Nilaiku yang turun misalnya, aku udah belajar sekuat tenaga, tetep aja hasilnya nggak bisa terlalu memuaskan. FYI, aku nggak suka dikalahin. No problem sih kalo orang yang ngalahin aku emang layak menurut seleksi yang aku bikin, tapi kalo yang bisa ngalahin aku adalah orang yang nggak masuk hitungan, pasti aku bakal sakit hati banget. Dalam hal ini adalah anak di kelasku. Waktu menerima laporan bulanan (rapor sisipan) kemarin, meskipun nilaiku gak bagus-bagus amat, tapi aku bisa ranking 1 di kelasku dan bagiku, itu harus dipertahankan. Anak yang bikin aku kesel dan sirik ini, dapet ranking 2 waktu itu padahal nilainya juga bagus. Tapi, bulan ini entah hanya perasaanku ato emang beneran, nilai-nilai dia menurutku jauh lebih bagus daripada aku. Tentu aku gak terima. Aku juga nggak yakin dengan alasannya, tapi dia emang gak masuk hitungan sebagai saingan beratku. Mungkin mulai saat ini aku harus memasukkannya dalam daftar itu. Begitulah, sebelumnya aku nggak pernah merasa se-terancam ini sama nilaiku di sekolah, makanya aku agak kalap. Khawatir dan takut dikalahkan.

Kehidupan sosialku juga sama, abu-abu. Emang dari dulu aku bukan termasuk anak populer ato anak ramah dan cerewet yang dicintai banyak orang. But, at least, I have those best friends whom I can talk to everyday. Dulu, bisa dibilang setiap hari aku sms-an sama sahabatku. Entah curhat ato cuma sekedar membahas masalah-masalah abstrak. Sekarang? Boro-boro sms, megang handphone aja jarang. Bukan berarti aku gak punya waktu, tapi aku males. Somehow, aku males banget sms-an, twitter-an, whatsapp-an, teleponan, line-an, dan apapun-an. Intinya, aku males bersosialisasi. Bukan berarti aku pingin jadi anak kuper, aku cuma males banget sok perhatian dan sok pingin curhat padahal kenyataannya aku nggak pingin cerita. Dari luar kelihatannya aku menjauh dari temen-temenku, tapi aku cuma capek dan malas. Aku punya banyak masalah, tapi aku nggak mau cerita atau mungkin nggak tahu harus cerita ato nggak. Sekilas emang aku sepertinya complicated banget. This is me. Aku cenderung menyimpan masalahku sendiri karena aku berpikir nggak ada orang lain yang bisa menyelesaikan masalahku. Aku berprinsip mandiri. Aku harus bisa menyelesaikan semuanya sendiri walaupun kenyataannya aku nggak kuat. Tapi aku terlalu keras kepala untuk mau berubah. Aku tetap menyimpan semuanya sendiri, bergumul sendiri, tanpa menyadari bahwa aku punya orang-orang yang siap untuk membantuku. Buat semua temenku, maaf kalo aku jadi nyebelin. Maaf kalo aku jarang bahkan gak pernah sms. Maaf banget.

Keadaan batinku yang lagi rapuh ini disponsori oleh keenggananku menceritakan masalah-masalahku sama orang lain. Seperti yang udah aku omongin di atas, aku emang tertutup. Aku tetep nggak mau orang lain tahu masalahku meskipun rasanya tiap hari aku pingin nangis. Di SMA ini, menurutku banyak banget orang munafik. Aku nggak bisa melihat hubungan yang tulus. Mungkin aku yang impulsif, tapi aku ngerasa kalo mereka berteman karena suatu hal duniawi, entah materi atau popularitas. Intinya, kalau kamu nggak bisa menyamakan diri dengan mereka, kamu bakal dikucilkan. Sebenarnya aku males kalau harus pura-pura ramah dan baik di depan temen-temenku, tapi kalau nggak gitu mungkin masa-masa SMA-ku bakal jadi sangat suram. Memang sih, nggak semuanya seperti itu, tapi tetap orang-orang mayoritas lebih berkuasa, that's why I'm always in a pressure. Seringkali aku ingin menghilang dari dunia ini (bukan berarti aku pingin mati). Aku cuma ingin hidup di dunia di mana aku nggak harus pura-pura baik, pura-pura ramah sama orang supaya bisa dilihat. Aku ingin bisa dianggap normal walaupun nggak pernah mau ngajak ngomong orang lain. Kadang-kadang aku miris kalo inget sama temen-temen baik ku waktu SMP. Mereka berusaha menghubungi aku, tapi aku nggak pernah nanggepin. Aku nggak mau mereka tahu kalo keadaanku sekarang lagi kacau.

As conclusion, I can say that my life is COMPLETELY IN A MESS. Aku nggak tahu berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk keluar dari kondisi ini, but I hope it's not for a long time. Aku harus bangkit dan bersiap-siap untuk masa depanku. Wish me lots of luck! Semoga aku bisa jadi lebih kuat dan melewati semuanya ini secepat mungkin. AMEN.

Feeling of The Month

"Maybe I have been acting like I am strong a little too often, a little too much."