Tuesday 29 July 2014

Mencintaimu

Mencintaimu bukanlah sesuatu yang bisa kuhindari. Meskipun sudah berulang kali kukatakan pada diriku untuk berhenti melihatmu, tak dapat kucegah jantungku yang berdebar lebih cepat ketika aku mendengar suaramu. Aku terus meyakinkan diriku bahwa kau tidak baik bagiku. Sifatmu yang keras kepala dan cuek, bukanlah kombinasi yang tepat untuk menaklukkan hati seorang wanita. Namun, harus kuakui, aku tertarik padamu karena alasan yang tidak kumengerti. Apakah itu matamu? Senyummu? Atau sikapmu?

Mencintaimu seperti menaiki roller coaster. Menegangkan dan penuh kejutan. Terkadang kau membuatku melambung tinggi,  setelah itu kau jatuhkan aku tanpa peringatan. Mencintaimu seperti masuk ke dalam rumah kaca. Aku merasa kau ada di sekelilingku, tapi itu semua adalah semu, hanya pantulan dari dirimu. Yang pasti, mencintaimu itu abu-abu. Aku tak bisa paham, apakah kau benar mencintaiku atau hanya pura-pura? Anehnya,  aku terus mengikutimu dalam ketidakjelasan ini. Aku bisa saja lari, namun aku tak mau. Karena di samping sakit yang kau berikan, masih ada kebahagiaan yang membuatku bertahan. Dan aku tidak tahu apakah aku bisa sebahagia ini jika melepaskanmu?

Kata orang, cinta seharusnya tidak menyakiti. Lalu, apakah mencintaimu itu salah? Aku tahu aku seperti orang bodoh yang mau hidup dalam ketidakpastian. Entah sudah berapa kali sakit hati aku rasakan, yang aku lakukan hanya tetap bertahan. Meyakinkan diriku sendiri bahwa aku cukup kuat. Tapi, bodohkah aku yang menginginkan kebahagiaan? Atau haruskah aku melepaskanmu?

Saturday 26 July 2014

Tahun Ajaran Galau

Kayaknya udah lama aku nggak curhat di blog ini. Beberapa posting terakhir yang aku tulis kebanyakan berisi motivasi atau komentarku tentang sesuatu. Mungkin ada yang berpikir kalo akhirnya aku nggak galau lagi. Atau ada yang berpikir kalo aku malu curhat di blog ini. Semua itu SALAH! Aku kadang-kadang masih suka galau dan aku sama sekali nggak malu buat curhat lewat blog (bukan berarti aku gak punya malu). Maka dari itu, aku akan memulai sesi curhat.

Seperti yang kalian tahu (atau tidak), aku baru aja memulai tahun ajaran baru. Tahun ajaran baru berarti kelas baru. Kelas baru berarti temen-temen baru. Lumayan seneng sih, soalnya anak-anak di kelasku kelihatannya cukup seru dan yang pasti bukan sarang anak "freak" (muahaha). Tapi tetep sedih juga, habisnya aku nggak sekelas lagi sama temen-temen gilaku. Akibatnya, kalo istirahat pasti pergi ke kelas lain. Jalan sama anak kelas lain. Hal ini udah jadi semacam siklus tahunan. Tiap kali naik kelas, pasti aku gak sekelas sama temen deketku. Aku selalu dipaksa untuk keluar dari zona nyaman. Harus cari temen baru, males dan nyusahin banget. Ini salah satu alasan galauku, galau cari temen baru.

Hal lain yang bikin galau adalah kenyataan bahwa aku jomblo. Sebenernya aku bahagia sih jadi jomblo, tapi yang bikin sedih dan kepikiran adalah hampir semua temen deketku udah punya pacar (hiks). Bisa dibayangin, orang yang biasanya nemenin aku waktu istirahat, satu persatu hilang dibawa pacarnya. Aku bahagia mereka dapet pacar, cuma satu yang ada di pikiranku, TERUS AKU SAMA SIAPA? Kadang-kadang aku ngerasa agak forever alone gitu, mendambakan seorang pacar (ciye). Tapi di sisi lain, aku males pacaran juga. Hari-hari ku pun diwarnai dengan kegalauan 'gak-pingin-jomblo-tapi-gak-mau-pacaran'.

Aku cuma bisa berharap bisa segera keluar dari jeratan galau ini. Habisnya sekarang aku udah kelas 12, udah memasuki masa awal stress berkepanjangan akibat ujian. Udah cukup stress gara-gara pelajaran, gak perlu ditambah galau-galauan lagi. Semoga aku bisa menemukan teman baru yang sama-sama jomblo :D

Sekian dulu curhatku kali ini. Ini galauku, mana galaumu? ;)