Monday 8 February 2016

Gong Xi Fa Cai, Hong Bao Na Lai


HAPPY CHINESE NEW YEAR EVERYONE!
Bagi kalian yang merayakannya, Imlek adalah hari yang membahagiakan. Bisa makan enak, pake baju baru, udah gitu masih dapet uang lagi. Kalo ngomongin Imlek, pasti ga jauh-jauh dari tradisi orang Cina yang banyak dan kadang aneh. Banyak banget tradisi dan mitos yang mewarnai perayaan Imlek. Mulai dari harus pake baju baru dan sebisa mungkin berwarna merah, potong rambut, ga boleh bersihin rumah pas hari Imlek, makan jeruk, dan masih banyak lagi. Tetapi, di posting ini aku ga bakal membahas tradisi tersebut satu persatu. Aku hanya pingin membahas salah satu tradisi yang sangat terkenal dan ditunggu-tunggu oleh semua orang, yaitu ANGPAO!
Bagi semua orang, Imlek identik dengan warna merah dan angpao. Semua orang antusias menyambut Imlek karena apa? Karena angpao. Tapi hal ini hanya berlaku buat orang-orang yang belum nikah sih. Soalnya yang berhak menerima angpao adalah orang-orang yang belum menikah. Jadi, kenapa sih pas Imlek kok harus bagi-bagi angpao? Begini ceritanya.

Pada zaman dahulu kala, ada sesosok roh jahat yang bernama Sui. Si roh jahat ini selalu muncul pada malam tahun baru Cina. Apa yang bikin dia dikatain jahat? Dia jahat karena dia suka gangguin anak-anak waktu tidur. Jadi pas Chinese New Year Eve, Sui bakal datengin rumah-rumah penduduk Cina dan menyentuh dahi anak di rumah itu (kurang kerjaan banget ya). Efek dari sentuhan roh jahat ini, anak tersebut bakal demam tinggi dan akhirnya jadi tolol atau idiot. Keberadaan Sui ini membuat resah para orang tua di Cina. Tiap malem tahun baru, pasti orang tua pada begadang buat ngejagain anaknya.

Suatu hari, ada sepasang suami istri yang udah tua di daerah Jiangsu yang punya anak masih kecil. Pas malem sebelum tahun baru, mereka berusaha membuat anak mereka terjaga dengan ngajakin dia main. Orang tuanya membungkus koin dengan kertas merah yang dipercaya bisa mengusir setan. Tapi, namanya anak kecil, akhirnya ia ketiduran juga. Begitu pula dengan orang tuanya, karena udah tua, mereka ga kuat begadang. Saat-saat yang ditakuti pun tiba, Sui datang dengan aura gelapnya. Ketika Sui mau menyentuh dahi anak tersebut, dia ga sengaja ngeliat koin yang udah dibungkus dengan kertas merah. Dan tebak apa yang terjadi? Sui takut dan langsung kabur meninggalkan rumah tersebut. Emang dasar setan di Cina lemah.

Namanya orang, mau di negara apapun, pasti suka ngegosip. Maka, berita ini pun dengan cepat menyebar ke seluruh Cina. Sejak saat itu, semua orang tua akan menyelipkan koin yang dibungkus dengan kertas merah di bawah bantal anak mereka supaya anaknya ga diganggu lagi sama Sui. Dan tradisi ini pun berlangsung sampe sekarang.

Udah ngerti kan asal mula dan tujuan pemberian angpao? Sayangnya, seiring dengan perkembangan zaman, makna dari tradisi ini semakin bergeser. Sekarang, kalo dikasih angpao, yang penting adalah isinya, jumlah uangnya, bukan doa dan harapan yang ada di balik pemberian angpao tersebut. Pembicaraan habis Imlek pasti seputar "Lu dapet angpao berapa?". Aku miris sih kalo denger orang-orang yang ngomongin hal semacam ini. Emangnya Imlek itu ajang ngumpulin duit?
Seharusnya, Imlek adalah saat-saat di mana keluarga yang jauh dan jarang ketemu bisa ngumpul bareng, makan-makan, dan membicarakan banyak hal untuk melepas kangen. Inti dari Imlek sesungguhnya adalah untuk memperkuat ikatan kekeluargaan dan mendoakan semua anggota keluarga kita supaya diberi rejeki yang lancar dan dijauhkan dari segala macam kesusahan.

So guys, please jangan jadi orang yang mata duitan. Jangan sedih juga kalo cuma dapet angpao dikit waktu Imlek. Ingat, makna dari angpao bukan uangnya, melainkan doa supaya kamu dilindungi dari hal-hal buruk. Once again, GONG XI FA CAI! MAY YOU HAVE A PROSPEROUS YEAR AHEAD!

Sources : http://www.gochengdoo.com/en/blog/item/2040/hongbao_the_rules_of_giving
               http://www.chinahighlights.com/travelguide/festivals/red-envelop.htm

Thursday 28 January 2016

FOOD is My Bestfriend

Annyeong my loyal readers! Setelah sekian lama ga nulis, akhirnya aku memiliki cukup niat dan waktu buat nulis lagi. Di posting kali ini, aku mau membahas sesuatu yang pastinya menjadi favorit setiap orang. Apa lagi kalo bukan... MAKANAN!
Semua orang butuh makan. Dan semua orang pasti punya makanan favorit. Sejak kita lahir sampai sekarang, makanan telah menjadi bagian penting dari hidup kita, bahkan makanan juga mengambil bagian penting dalam sejarah perkembangan manusia! Ga percaya? Bukti yang paling sederhana, banyak orang yang meninggal karena overweight+kolesterol+diabetes+jantung+blablabla gara-gara apa? Makanan. Penderita kanker semakin banyak karena apa? Salah satunya karena makanan. Tapi, di posting ini aku ga akan membahas pengaruh buruk makanan. Sebaliknya, aku pingin membagi fakta dan informasi tentang efek positif dari perkembangan dunia kuliner selama 10 tahun terakhir ini, terutama di Indonesia. Let's check it out! ;)

What's your favourite food?
Sepuluh tahun yang lalu itu jaman-jaman aku masih imut dan innocent, tapi rakus. Aku inget, waktu itu, makanan yang lagi populer adalah Western food. Pada masa itu, steak adalah makanan hits. Kalo ga pernah makan steak, berarti lo ga keren. Sebagai anak yang gamau dikucilkan masyarakat, aku pun harus makan steak. Berhubung harga steak yang kayak di Masterchef mahal, aku akhirnya dibeliin steak KW, yang isinya cuma tepung digoreng ada daging dikit, ada kentang goreng+wortel+jagung, dikasih saos, dan disajikan pake hotplate. Pokoknya jaman itu, apapun yang disajikan pake hotplate langsung dianggep steak.

Sejak tren steak, perlahan-lahan macem-macem makanan dari luar negeri mulai masuk ke Indonesia. Mulai dari makanan Italia, Jepang, Thailand, India, Korea, Turki, bahkan mungkin suatu saat bakal ada makanan khas Antartika. Who knows? Tapi yang pasti, karena banyaknya makanan dari negara lain yang masuk ke Indonesia, muncul sebuah budaya baru, yaitu budaya FOTO DULU SEBELUM MAKAN. Yup. Sekarang doa sebelum makan udah ga begitu penting, soalnya doa ga bikin kita hits. Tapi, kalo sebelum makan cantik lupa foto, itu namanya bencana. Ga ada foto buat di-post di Instagram. Ga ada likers baru, ga ada followers baru. Gagal deh impian buat jadi hits Instagram.
Memang dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak banget cafe atau restoran yang menyajikan makanan indah, meskipun rasanya belum tentu seindah tampilannya. Pokoknya, asal rumah makan itu punya satu menu dengan plating unik, dijamin pasti rame.
Makanannya keburu dingin, sis
Walaupun keliatannya kemajuan di bidang kuliner ini memunculkan budaya baru yang kurang baik, tapi banyak juga keuntungan yang muncul dari perkembangan makanan. Salah satu yang pasti sering kalian denger adalah kemunculan FOOD BLOGGER. Gara-gara hobi foto-sebelum-makan, banyak banget orang yang sukses jadi food blogger. Kalo dipikir-pikir, food blogger emang pekerjaan idaman. Dikasih makan gratis, bahkan kadang masih dikasih honor kalo dimintain endorse. Kehadiran food blogger ini, selain menambah lapangan pekerjaan di Indonesia, juga secara tidak langsung memajukan perekonomian Indonesia. Bayangin aja, ketika seorang food blogger yang udah terkenal menulis sebuah review bagus tentang Cafe A, kita seolah-olah mendapat jaminan bahwa makanan di cafe tersebut pasti enak. Review bagus = resto rame.
Dengan munculnya food bloggers juga, semakin banyak orang memutuskan untuk membuka cafe atau rumah makan. Mereka hanya butuh ngundang beberapa food blogger berpengaruh buat posting foto makanan dari cafe-nya, dan BOOM! dijamin cafe itu bakal rame untuk beberapa saat (kecuali makanannya beneran enak banget).

Well, hanya dalam 10 tahun, banyak banget efek yang diberikan oleh makanan. Hanya karena makanan, muncul profesi food blogger. Karena food blogger, banyak orang buka rumah makan. Karena banyak orang buka rumah makan, angka pengangguran di Indonesia menurun. Karena angka pengangguran di Indonesia menurun, perekonomian Indonesia pun membaik. Sehingga bisa disimpulkan, hanya karena perkembangan makanan, PEREKONOMIAN DI INDONESIA MEMBAIK! Wow! Efek yang sangat besar bukan?

Intinya, perkembangan makanan punya banyak dampak positif. Tapi, dampak negatifnya juga ga sedikit. Kita harus tetep inget bahwa meskipun makanan adalah kebutuhan pokok, makanan bukan segalanya. Jadi hits Instagram bukan segalanya. So, jangan lupa berdoa sebelum makan ya ;)