Thursday 15 November 2012

(not) A Love Story

Entah kenapa tiba-tiba kepikiran untuk nulis posting ini. Ide bermula dari kenangan (baca : kejadian) selama 3 hari kemarin. Apakah yang terjadi? Ceritanya, 3 hari kemarin, mulai hari Senin sampai Rabu, tanggal 12 sampai 14 November 2012 aku menjalani LDK OSIS, atau lebih tepatnya MOS kedua. Yak, selama 3 hari itu aku disiksa lagi secara fisik dan batin, juga diuji secara mental dan emosional, serta dibahagiakan secara jasmani maupun rohani. Kalau diinget-inget lagi memang agak nyebelin sih, tapi menyenangkan juga. Tapi gara-gara inget LDK itulah, aku jadi kepikiran sama satu hal. Cinta. (eaa) Aku nggak lagi jatuh cinta, harusnya sih nggak, cuma kepikiran aja. Jangan sampai aku jatuh cinta. Jangan. Aku. nggak. mau. jatuh. cinta.
Sebenernya aku agak sedikit naksir sama satu kakak OSIS, tapi tentu bukan dia alasannya aku masuk OSIS. Aku sendiri nggak ngerti kenapa bisa naksir dia. Padahal dia gak ganteng, gak pinter, gak menonjol, intinya sih biasa banget dan bukan tipe-ku. But somehow I like him. Dan selama ini aku udah berusaha ngelupain dia karena aku gak mau suka sama dia. Kenapa? Satu, aku nggak mau dan nggak suka cinta bertepuk sebelah tangan. Sakit. Kedua, denger-denger dia lagi deket sama seorang cewek yang satu angkatan sama aku. Nyesek juga sih waktu tau hal itu, makanya aku memilih untuk mundur dan melupakannya. Tapi sekitar sebulan yang lalu, tepatnya waktu aku lagi sibuk-sibuknya tes buat masuk OSIS, aku dapet kabar yang mungkin menggembirakan. Temen si kakak OSIS itu bilang kalau dia udah nggak deket sama siapa-siapa lagi, katanya tiba-tiba si cewek ngejauhin. Kasihan juga sih sebenernya waktu denger, tapi mau nggak mau timbul secuil harapan di hati ini. Mulai lagi keinget sama dia, apalagi waktu tau dia ikut OSIS lagi. Dia juga yang membuat aku sedikit bersemangat untuk ikut LDK.
Waktu hari H LDK, ternyata aku se-bus sama dia. Emang biasa aja sih, aku juga nggak ngajak kenalan atau ngobrol-ngobrol, tapi otak ini tiba-tiba memunculkan ide kalau aku mungkin jodoh sama dia. Sayangnya aku udah bertekad nggak mau suka dia lagi. Selama LDK, nothing special happened. Aku sempat satu kelompok sama dia, walaupun cuma sebentar banget dan tetep nggak bisa kenalan. Tapi, dari pengamatanku selama LDK itu aku jadi tau sifatnya sedikit. Dan aku nggak terlalu suka sama sifatnya. Sayang sekali bung! Atau mungkin malah untung, karena bisa menjadi faktor pendukung buat aku untuk melupakan dia.
Jujur aja, sampai sekarang aku masih ragu apakah aku bener-bener suka sama dia. Aku sama sekali nggak percaya kalau aku bisa suka pada pandangan pertama. Kenapa aku ragu? Soalnya dulu waktu SMP aku juga pernah mengalami hal ini. Aku pernah tertarik pada seseorang dan aku menganggap hal itu biasa aja, bukan perasaan suka. Tapi suatu hari ada seorang temenku yang ngomong kalau aku pernah naksir dia. Apakah terlihat seperti itu? Sampai sekarang aku juga masih bingung.
Akhirnya aku memutuskan, aku nggak suka sama kakak itu. Aku nggak mau suka sama dia, selain karena agak nggak mungkin, aku juga nggak suka sifatnya. Jadi, lebih baik aku melupakan hal-hal tentang cinta yang membingungkan ini dan berkonsentrasi pada sekolah yang perlahan-lahan mulai amburadul ini. Wish me luck!

No comments:

Post a Comment